Feature Cause

Donate & Help

Save a Life

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now
Feature Cause

Feed the Poor

To Help Them Survive

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now
Feature Cause

Save Humanity

To Help Them Survive

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now
Feature Cause

Donate & Help

To Give Them a Life

Medecins du Monde Jane Addams reduce child mortality challenges Ford Foundation. Diversification shifting landscape advocate pathway to a better life rights international. Assessmen

Donate Now

No one has ever become poor by giving, Please Donate

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

  • Medecins du Monde Jane Addams reduce

Our Latest Blog

Rabu, 25 Januari 2017

Catatan Minggu-1 Martikulasi batch #3 di Institut Ibu Profesional

Thanks God..kesampaian juga bisa ikut Institut Ibu Profesional (IIP), sudah sejak setahun yang lalu pengen ikut tapi ndak pernah jadi..abis dulu info pembukaan kelas matrikulasinya belum sejelas ini :D

Saat ini minggu-1 kelas berjalan. Materi awalnya adalah Adab Menuntut Ilmu. Saya review materinya dikit yaa..Mengapa diberikan di awal? Agar tidak terburu-buru fokus menuntut ilmu, melainkan belajar etika dalam menuntut ilmu. Saya menggaris bawahi kalimat dalam materi ini "Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu.Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-ata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut TIDAK AKAN BERMANFAAT BAGINYA, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena INGIN MENGAMALKAN ILMU tersebut, niscaya ILMU YANG SEDIKITPUN AKAN SANGAT BERMANFAAT BAGINYA."

Disinilah titik poin pencerahan bagi saya, bahwa seharusnya menuntut ilmu harus dibarengi motivasi ingin berbagi ilmu juga kepada orang lain agar merekapun mendapat manfaatnya, bukannya mo jadi pinter sendiri hehehehehe..Saya jadi membayangkan orang yang rajin menuntut ilmu tapi tidak mau berbagi seperti orang yang isi kepalanya sudah penuh dengan ilmu, makin lama kepalanya makin membesar dan tidak proposional lagi dengan bentuk badannya akhirnya ambruk karena tidak kuat menopang kepala yang terlalu besar wkwkwkwwkwk..

lanjuuut...

Adab dalam menuntut ilmu ada 3, yaitu adab pada diri sendiri, terhadap guru (penyampai sebuah ilmu) dan adab terhadap sumber ilmu itu sendiri.

1. Adab pada diri sendiri dalam hal ini menyangkut sikap hati yang benar, bersedia belajar dan tidak menganggap diri sebagai yang paling tahu dan paling benar. Kalau sikap hati sudah tidak benar maka ilmu bisa terhalang masuk ke dalam hati. Selalu bergegas, mengutamakan waktu dalam menuntut ilmu. Menuntaskan ilmu yang sedang dipelajar dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting dan menuliskannya kembali (seperti yang sedang saya lakukan sekarang ini,cieeeey...) termasuk juga bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan.

2. Adab terhadap guru misalnya menaruh hormat pada guru  dengan sepenuh hati juga senantiasa mendekatkan diri pada Sang Pemilik Ilmu. Tidak mendahului guru saat memberi penjelasan, menjawab pertanyaan/memotong pembicaraan guru.Penuh perhatian terhadap apa yang disampaikan guru. Sangat perlu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara lisan atau tulisan dengan cara meminta ijin. Kalau sudah dapat ijin baru deh ilmunya disebarkan dengan mencantumkan nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.

3. Adab terhadap sumber ilmu misalnya tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah ilmu tanpa ijin dari penulisnya, tidak mendukung perbuatan pada plagiator dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan atau keluarga.Ini yang lucu dan sering banget aku temukan "copas dari grup sebelah" ternyata ini tidak benar jika tidak mencantumkan sumber ilmunya dari mana..ulala..saya juga baru tahu hehehehe besok kalo nemu yang ginian lagi kutegur baik-baik deh "si pelaku copas" :). Daaaan udah tahu kan ya kalo akhir-akhir ini banyak banget berita hoax yang tersebar didunia maya? naah agar kita terhindar dari kebiasaan menyebar berita hoax atau menjadi korbannya, sangat perlu menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. Jangan mudah percaya sebelum paham bener sumber ilmunya meskipun berita itu baik.

Itu tadi sekilas tentang materi yang kami dapat ( kalau ada perbedaan kata-kata dalam materi aslinya itu karena saya campur dengan bahasa saya sendiri agar lebih mudah saya pahami yaa..

MENJAWAB NICE HOMEWORK (NHW) :

1. Jurusan ilmu yang akan saya tekuni di universitas kehidupan ini :
    Ilmu parenting, termasuk juga didalamnya  ilmu manajerial dalam mengatur rumah tangga :)

2. Alasan terkuat sehingga ingin menekuni ilmu tersebut :
    Karena anak-anak kami semuanya homeschooling, hal ini berarti kami akan banyak menghabiskan     waktu bersama anak-anak. Kalau tidak punya ilmu parenting yang cukup bisa kelar hidup                   sayaah..hahahaha..

3. Strategi menuntut ilmu yang akan saya rencanakan dibidang tersebut :
    ikut seminar2 dan baca buku2 seputar parenting. Kalau ada rejeki lebih rencananya mau sekolah         lagi ngambil studi tentang Psikologi Anak. Tapi berhubung belum punya hepeng, yooo....kuliah           online dulu aja di IIP :) Oh ya, saya buat action point bulan ini mo baca 3 judul buku ( supaya tidak     terasa berat, saya bagi sekian halaman per hari sesuai jumlah halaman bukunya). Ini dia buku-buku     yang sedang saya baca :



4. Perubahan sikap yang saya perbaiki berkaitan dengan adab menuntut ilmu :
    - Belajar bukan untuk jadi pinter dewe, melainkan berbagi agar memberi dampak bagi hidup orang       lain.
   - Memiliki sikap hati yang benar dan kerendahan hati untuk mau belajar. 

Rabu, 04 Januari 2017

Strategi Mengurangi Kebiasaan Nonton TV



Awal tahun 2017 ini kami mulai dengan satu langkah kecil mengurangi jam nonton tv untuk Jojo : memindahkan TV ke ruangan lain.Ruangan ini kami satukan dengan ruang kerja kami dan didalamnya TIDAK ADA KASUR :D

Penampakan saat TV masih ada di ruang keluarga :

penakeeeee...bisa leyeh2..males2an..xixixixi...gimana tidak ketagihan nonton coba?? dan beginilah penampakan setelah TV di pindah ke ruang kerja :


dan untuk ruang keluarga sendiri, kami jadikan pojok baca buat Jojo dan Junior sekaligus tempat dia berkarya (menggambar).Beginilah hasilnya :















Selain memindahkan TV, antenanya tidak kami pasang lagi sehingga tidak bisa dipakai menonton acara di stasiun televisi melainkan hanya bisa menonton video saja.Langkah ini kami lakukan setelah melihat Jojo makin lengket dengan TV dan jadi malas membaca. Tidak jarang juga kami lihat dia kurang fokus kalau diberi instruksi. Udah gitu dia hafal hampir semua jam tayang film-film kesukaannya di TV padahal tidak semua tayangan di TV layak di tonton oleh anak seusia dia, sekalipun itu tayangan untuk anak-anak.  Mmm..dia sih memang tidak terus-terusan nonton yaa..karena tetap diselingi dengan aktivitas menggambar, tapi tetap aja ada dampak negatifnya seperti yang kusebutkan diatas.

Ini adalah hari ketiga kami hidup tanpa menonton siaran TV. Kalo Jojo ingin menonton kami kasih pilihan aja untuk menonton film/video yang ada di file itupun tidak lama karena dengan sendirinya dia juga tidak betah karena hanya bisa duduk di sofa, tidak bisa tiduran di kasur. Beberapa kali dia sempat merengek minta nonton Ipin Upin kesukaannya, kasian juga sebenarnya tapi pelan-pelan kami kasih pengertian aja bahwa banyak menonton TV  tidak bagus untuknya, bisa-bisa tidak kreatif lagi menggambarnya.Syukurlah dia bisa memahaminya.

Sebenarnya kami tidak anti dengan TV koq, sebab cukup banyak manfaat yang Jojo dapatkan melalui aktivitas menonton TV seperti : kosakatanya bertambah, ide-ide untuk menggambar tidak jarang dia dapat  dari TV, mengenal bentuk angka dan akhirnya bisa membaca juga karena ada "andil" dari TV.
Tetapi yang namanya layar digital entah TV atau gadget kalau kebanyakan di konsumsi sangat berdampak buruk bagi perkembangan otak mereka .

Selama tidak menonton TV beberapa hari ini kami biarkan Jojo bermain diluar dengan teman-temannya toh dunia anak adalah dunia bermain dan mereka harus banyak bermain bukan? Biarkanlah dia mengembangkan imajinasinya dengan aktivitas bermain dengan teman-temannya. Selain itu kami gantikan juga dengan lebih banyak mengobrol dengan Jojo, mengajaknya membaca dan juga belajar mengurangi "kencan" kami dengan gadget. Belum sepenuhnya berhasil memang, laah baru juga jalan 3 hari :D saat tidak ada aktivitas lain, tidak jarang dia beralih ke game/youtube digadget..fiiiiuuuuhhhh...:D

Sungguh bukanlah hal mudah menjalani ini semua, butuh konsistensi tapi juga fleksibilitas agar tidak kaku. Kami bersyukur bahwa Jojo sampai saat ini tetap menunjukkan ketaatan pada otoritas orangtuanya sehingga tidak memaksa kami untuk memasang antena agar dia bisa menonton siaran TV lagi. Kelak kau akan semakin mengerti bahwa ini semua juga demi kebaikanmu anakku..we love u..












Senin, 26 Desember 2016

ABOUT

Thanks God..jadi juga blog yang merekam perjalanan keluarga kami ini :) setelah sekian lama memendam keinginan untuk bikin blog lagi..loh?? koq dipendam? hehehe maklum lagi punya bayi baru, sedang rempong-rempongnya..jangankan bikin blog, sisiran aja bisanya 7 hari sekali bo'...serius! hahahaha..

Selamat berkunjung..semoga tulisan-tulisan di blog ini bermanfaat buat pembacanya :)

Rabu, 01 Juni 2016

Horeeeeeeeee!!! Aku mo jadi kakak!

Halooooo...setelah sembilan bulan lamanya cuti blogging akhirnya hari ini bisa nulis lagi.Ceritanya setengah dipaksa ini, sebab teman-teman kantor sedang belajar bareng bikin blog Dan saat ini kami diminta untuk mulai membuat postingan di blog masing2,jadilah blog Jojo ini "berisi" lagi..
Sembilan bulan tidak posting banyak yg terjadi pemirsa, satu peristiwa besar adalah SAYA HAMIIIIIL!!! ;D Dan sekarang sedang memasuki usia 36 minggu. Sejuta rasanya, apalagi kami sudah menunggu selama hampir 3 tahun! sang calon kakak tidak kalah bahagianya..;)
Dengan penuh kerelaan, Jojo segera berhenti dari hobbynya minta gendong karena sudah kami beritahu sebelumnya bahwa selama mama hamil,tidak bisa lagi gendong Jojo nanti adeknya sakit. Hampir setiap minggu dia nanya "adekku sudah segede apa sekarang ma?"
Untuk memupuk kedekatan Jojo dengan adiknya, kami juga  selalu mengajaknya tiap kali pemeriksaan rutin di dokter. Matanya selalu berbinar-binar tiap melihat monitor USG. Oh ya, pernah suatu kali Jojo nanya : "ma,..kalo adekku lahir,mama masih sayang aku ndak ya?" Huaaaaaaa....koq malah mamanya sing mewek yoo dengar pertanyaannya ini..rupanya bagaimanapun ada perasaan  "terancam" yang dia rasakan, terancam akan kehilangan kasih sayang papa mamanya yang selama 6 tahun ini tercurah hanya untuknya..terancam akan masa depannya! Hahahahahahaha....Sambil memeluknya saya berkata "tentu saja mama tetap sayang nak..malah tambah sayang..karna Jojo sudah makin gede,makin ngerti kalo dikasih tau dan bisa diajak bantu mama merawat adek yang masih belum bisa apa2."  Kulihat binar kebahagiaan dimatanya :D
Mmmm...apalagi ya cerita2 seputar kehamilan ini..oh iya,Jojo masih belum rela saat kami sampaikan bahwa kalo adeknya sudah lahir nanti,mama akan bobok sama adek sementara Jojo sama papa. Kalo sudah begitu bisa dipastikan matanya langsung berkaca-kaca xixixixixi..
Tidak bisa dipungkiri memang,banyak cerita-cerita seputar para kakak yang cemburu dengan kehadiran adek barunya bahkan bisa terjadi meskipun usia keduanya terpaut jauh loh..orangtua ternyata punya andil yang cukup besar bikin sang kakak cemburu tapi tidak disadari misalnya dengan menuntut sang kakak secara berlebihan  untuk mengambil tanggung jawab mengasuh adiknya, lalu memarahi sang kakak jika terjadi apa-apa pada sang adik.Akhirnya sang kakak jadi makin merasa tersudut.
Kelelahan berlebihan saat mengurus bayi baru juga bisa jadi penyebab orangtua khususnya ibu jadi mengabaikan sang kakak.Tidak hanya itu, mindset orang tua juga mempengaruhi ternyata..mindset yang sejak awal sudah mengamini bahwa kakak dan adik itu akan susah saling sayang, susah akur. Akhirnya benar-benar tidak ada usaha untuk menolong sang kakak untuk sukacita menyambut adik barunya.
Kami bersyukur sebelum adiknya Jojo benar-benar lahir, banyak dengar sharing dari teman-teman yang mengalami dilema kakak dan adik baru ini  sehingga kami bisa punya kesempatan untuk mengantisipasi.
Ayok mas Jojo..kita sambut adekmu nak..adek yang kelak akan jadi sahabatmu..teman berbagi,teman bertumbuh. Mari kita rayakan moment bersejarah ini.Momenmu jadi kakak ;)

Senin, 28 September 2015

Men's Talk Jojo dan Papa



Sebelum memulai cerita tentang aktivitas Jojo bersama papa yang kami nama kan men's talk ini, saya mau copas pelajaran yang sangat baik yang tengah kami pelajari dalam buku yang juga merupakan bahan PA keluarga kami " Membesarkan Anak dengan Cara Allah" Berikut kutipannya :

Semua hubungan bergantung pada kepercayaan, khususnya hubungan keluarga. Hubungan suami istri dibangun atas dasar saling percaya, sama seperti hubungan kita dengan anak-anak. Alasan mengapa kita memberikan kebebasan tertentu kepada anak-anak adalah karena kita mempercayai mereka. Dan, yang menjadi alasan mengapa mereka datang kepada kita dengan membawa pelbagai masalah sensitif adalah karena mereka mempercayai kita. Satu-satunya alasan sehinga mereka menerima keyakinan dan nilai-nilai moral yang kita tanamkan adalah karena adanya jembatan kepercayaan yang kita upayakan sungguh-sungguh. Bila mereka mempercayai kita, mereka akan mempercayai setiap ucapan kita dan apa yang kita katakan tentang Tuhan dan firmanNya. Tanpa kepercayaan, yang ada hanyalah suatu kesepakatan untuk tinggal bersama. Tanpa kepercayaan, Anda akan memimpin keluarga dengan cara memaksa. Bila seorang anak tidak dapat lebih percaya kepada ayahnya dibandingkan kepada teman sebayanya, mau tidak mau teman-teman itu akan lebih mempengaruhi dia ketimbang ayahnya. 

Tentu saja, hubungan yang berdasarkan saling percaya tidak terjadi dalam satu malam, melainkan berproses dan untuk membentuknya kita perlu sungguh-sungguh mengusahakannya.

Jojo dan papanya punya satu aktivitas yang baru saja mereka mulai dua bulan terakhir ini : men's talk. Kami dapat tips ini dari seorang senior sekaligus juga mentor kami dalam urusan parenting Bp.Rizal Badudu (many thanks to him ).

APA ITU MEN'S TALK? 
Tentu saja dari arti katanya yaitu obrolan antar pria :) dan men's talk yang ada dalam keluarga kami tidak lain tidak bukan adalah obrolan antara papa dan anak lanangnya Jojo. Mama gak boleh ikutan  hehehe..Tujuan men's talk disini adalah untuk membangun kepercayaan antara Jojo dan papanya.

Ngobrolin apa aja waktu men's talk? apaaaaaaa aja...mereka bisa bercerita tentang aktivitas mereka seharian. Saat men's talk suami juga  ada kesempatan untuk menasehati Jojo dengan suasana yang lebih santai (non conflict time)  dan yang paling Jojo senang adalah mereka sering role play dalam men's talk ini. Misalnya saja malam ini mereka role play untuk mengajar Jojo yang masih suka merengek jika meminta/tidak suka dengan sesuatu, juga role play untuk mengajar Jojo tidak menyela pembicaraan (karena saat  dia error, ini kadang masih terjadi). 

Men's talk hanyalah sarana pendukung. Bukan sekedar mengejar waktu berkualitas dan berkuantitas, sebab praktek waktu berkualitas atau berkuantitas adalah konsep kultural dan bukan konsep alkitabiah. Bukan men's talknya yang penting, melainkan apa yang Jojo dapat dari aktivitas ini, apakah kebutuhannya untuk merasa diterima, dimiliki, dan dikasihi terpenuhi. 

Selamat membangun jembatan kepercayaan ya suami dan anakku sayang..Kiranya jadi awal yang baik untuk menolong Jojo kelak lebih mudah untuk mempercayai Allah dan firmanNya. 
 

Surat Cinta Untuk Tuhan Yesus

Ketagihan menulis surat, kali ini Jojo nulis surat buat Yesus dan tidak hanya surat dia pengen kasih hadiah berupa gambarnya..waaah apik kiiii...aku bilang "kalo Jojo mo kasih hadiah gambar ke Tuhan Yesus kasih gambarmu yang paling bagus ya nak.." Dia sangat semangat dan antusias, biasanya mewarnai males-malesan kali ini dia semangat mewarnai karena ingin kasih hadiah yang terbaik buat Yesus.

Sama seperti sebelumnya, di awal dia bingung mo nulis apa.Aku bilang ya seperti doa aja..terserah Jojo mo memuji2 Tuhan Yesus yang baik ato mo berterima kasih, akhirnya dia memilih untuk berterima kasih padaNya :D dan inilah isi surat cinta Jojo buat Yesus beserta hadiah gambarnya.Judul gambarnya "Yesus Memberi Makan 5000 Orang" ( cuma jumlah orang gambarnya koq dikit amat nak..:D )





Habis nulis dia masukkan surat dan gambarnya ke dalam amplop lalu bertanya? Kapan kita kirim suratnya ma?? Nah loh?? Giliran saya yang bingung..mo dikirim kemana ya klo surat untuk Yesus? Xixixixi...akhirnya dapat ide, ku foto aja tuh surat dan gambarnya dan kubilang surat nya mama kirim lewat email aja Jo...pake internet, jadi cepat nyampenya.Setelahnya itu ku tunjukkan ayat Alkitab di hp yang kuambil dari Matius 25:21 ( Perumpamaan Tentang Talenta ) :
" Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu".
Aku bilang ini jawabannya dari Tuhan Yesus Jo..Tuhan Kasih 'kekuatan' (istilah ini selalu kami pakai dalam percakapan dgn Jojo untuk menunjukkan keistimewaan/talentanya) ke Jojo yaitu menggambar.Kekuatannya mesti Jojo pake, rajin2 lah berlatih supaya gambar karyanya Jojo makin bagus dan berguna besok kalo udah gede..jangan males2an..semakin Jojo rajin berlatih, semakin Jojo mahir menggambarnya, ntar kekuatan menggambarnya jojo pasti ditambahin sama Tuhan Yesus deh..:D
Jojo pun tersipu-sipu..

Semangat ya Jojo...Kembangkanlah talenta yang Tuhan sudah berikan padamu ya anakku..